Ketika dihembuskan oleh perokok, asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara sekitar dua hingga tiga jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan Anda.
Dalam asap rokok terkandung lebih dari 7000 bahan kimia yang terdiri dari partikel dan gas, dan lebih dari 50% kandungan tersebut dapat menyebabkan kanker. Senyawa seperti amonia, sulfur dan formaldehida yang terdapat dalam asap rokok dapat mengakibatkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Perokok pasif merupakan salah satu kelompok yang memiliki resiko yang lebih tinggi terkena penyakit paru-paru.
Berikut adalah resiko kesehatan perokok pasif :
1. Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung dan Stroke
Perokok pasif dapat menyebabkan darah lebih lengket dan kemungkinan untuk menggumpal, sehingga menyebabkan peningkatan resiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke. Dari beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa merokok pasif dapat meningkatkan tingkat kematian akibat jantung koroner di Amerika Serikat sebesar 20% sampai 70%. Untuk itu, para ahli kesehatan sangat menyarankan pasien untuk menghindari paparan asap rokok baik itu di rumah, di tempat kerja, maupun di tempat-tempat umum.
2. Meningkatkan resiko kanker
Meskipun orang-orang yang tidak merokok tetapi mengalami paparan jangka panjang asap rokok (perokok pasif) memiliki risiko 20 sampai 30 % lebih tinggi untuk terkena kanker paru-paru. Banyak bukti telah menunjukkan bahwa menjadi perokok pasif dapat meningkatkan risiko stroke, kanker sinus hidung, kanker tenggorokan, kanker payudara, kanker paru-paru, serta berbagai jenis penyakit lainnya.
3. Meningkatkan resiko penyakit gangguan pernafasan
Asap tembakau atau perokok pasif merupakan penyebab langsung dari penyakit paru-paru pada orang dewasa dan anak-anak. Perokok pasif dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker paru-paru sebagai penyebab kematian yang signifikan pada orang dewasa. Hal ini dikarenakan bahaya asap rokok yang terhirup dapat mengganggu fungsi paru-paru, meningkatkan produksi sputum dan batuk, serta menimbulkan ketidaknyamanan pada dada. Penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 200,000-1,000,000 kasus asma pada anak-anak memburuk karena menjadi perokok pasif. Yang pada akhirnya, menjadi perokok pasif merupakan faktor risiko untuk pengembangan asma pada anak-anak.
4. Gangguan kehamilan
Sekitar 12% wanita hamil menjadi perokok aktive di Australia. Wanita hamil baik itu sebagai perokok aktive maupun perokok pasive memiliki resiko yang serius terhadap perkembangan janin di dalam rahim. Risiko kesehatan bagi ibu yang menjadi perokok aktive maupun pasive selama kehamilan meliputi
- Meningkatkan resiko keguguran dan kelahiran mati
- Meningkatkan resiko kelahiran premature dan berat badan lahir yang rendah
- Kematian bayi secara tiba-tiba yang meliputi sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
- Meningkatkan resiko komplikasi selama kehamilan dan kelahiran
Seorang perokok pasif lebih mungkin akan menjadi seorang perokok aktif. Hal ini dikarenakan kandungan berbagai zat yang terdapat dalam asap rokok yang terhirup seperti nikotin yang dapat mengakibatkan efek kecanduan bagi penghisapnya.
Diberikannya fasilitas umum seperti ruangan merokok tidak lantas dipergunakan dengan baik oleh para perokok. Peringatan lisan maupun tertulis selalu diberikan namun belum juga membuahkan hasil. Kita sendirilah yang harus menjaga agar tubuh kita tidak terkena paparan asap rokok secara terus menerus demi kesehatan tubuh kita.
Sekarang kita telah memahami bahaya menjadi perokok pasif. Sekian dulu artikel dari saya.
EmoticonEmoticon